Thursday, 27 February 2014

PERATURAN BHIKKHU TENTANG CARA MENGATUR BADAN JASMANI

ensiklopedia-buddhadhamma.blogspot.com
Achan Mun, bhikkhu yang terkenal
dengan kesederhanaannya.
Tujuan utama kehidupan seorang bhikkhu adalah untuk mencapai tingkat spiritualitas yang lebih tinggi. Namun, dalam proses pencapaian spiritual tersebut, tentu dibutuhkan banyak faktor pendukung. Salah satunya adalah bagaimana para bhikkhu dapat mengatur perilaku dan badan jasmaninya. Oleh karena itu, para bhikkhu memiliki peraturan-peraturan khusus untuk merawat fisik atau badan jasmaninya. Adapun peraturan-peraturan tersebut dikemukakan dalam penjelasan di bawah ini.

Rambut Kepala
Para bhikkhu tidak diperkenankan memelihara rambut kepala. Rambut kepala tidak diperbolehkan tumbuh lebih dari dua bulan, atau melebihi dua inchi atau dua jari panjangnya. Terdapat dua hal yang perlu dicermati dalam peraturan ini. Pertama, para bhikkhu harus mencukur rambutnya sebelum lewat dari dua bulan, meskipun rambutnya belum sepanjang dua inchi atau dua jari. Kedua, meskipun belum lewat dua bulan, namun rambut telah tumbuh sepanjang dua inchi atau dua jari, maka rambut juga harus dicukur.

Friday, 21 February 2014

PENGERTIAN DAN MANFAAT VINAYA


ensiklopedia-buddhadhamma.blogspot.com
Bhikkhu
Manusia dikenal sebagai makhluk yang memiliki akhlak mulia. Tentu hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari segi moralitas. Menurut Bertens, moral berasal dari bahasa Latin ”mos” yang berarti kebiasaan, adat (K. Bertens, 2002: 4). Sedangkan Rachels menyatakan bahwa moralitas setidak-tidaknya merupakan usaha untuk membimbing tindakan seseorang dengan akal (Rachels, 2008: 40). Jadi moralitas sangat penting dalam kehidupan manusia.

Dengan adanya moralitas, seseorang dapat menentukan perbuatan mana yang baik dan perbuatan mana yang buruk. Moralitas adalah kualitas yang terkandung di dalam perbuatan manusia, yang dengannya kita dapat menilai perbuatan itu benar atau salah, baik atau jahat (Sumaryono, 2012: 51). Oleh karena itu, moralitas adalah hal yang paling mendasar dalam perilaku manusia.

Thursday, 20 February 2014

ABHISAMĀCARA


http://ensiklopedia-buddhadhamma.blogspot.com/
Ilustrasi bhikkhu.
Pada masa pembabaran Dhamma oleh Buddha, perkembangan komunitas bhikkhu (Saṅgha) berlangsung sangat pesat. Hal tersebut menyebabkan peraturan-peraturan perlu disusun untuk mengendalikan perilaku para bhikkhu. Peraturan para bhikkhu yang ditetapkan oleh Buddha tersebut lebih dikenal sebagai pāṭimokkhā.

Pāṭimokkhā terdiri dari dua jenis. Awalnya Buddha hanya memberikan wejangan berupa ovādapāṭimokkhā yang merupakan intisari dari ajaran Buddha. Ovādapāṭimokkhā terdiri atas tiga syair dan syair tersebut yang menjadi landasan peraturan bagi para bhikkhu selama dua puluh tahun pertama masa pembabaran Dhamma oleh Buddha.

Seiring dengan perkembangan Saṅgha, terdapat perbedaan yang cukup mencolok dalam perilaku para bhikkhu. Oleh karena itu, Buddha menetapkan peraturan-peraturan yang yang lebih detail. Peraturan tersebut dikenal sebagai anāpāṭimokkhā. Hal yang paling penting untuk diketahui, penetapan anāpāṭimokkhā oleh Buddha adalah setelah terjadinya penyimpangan perilaku bhikkhu terhadap praktik Dhamma.